Anies,Ada 33.000 RT, Gimana Mengawasinya?”, Ngeles Atau Ogah Kerja?

No Comments
Image result for anies ngeles


Www.hoyajackpot99.net - Saya semakin berkesimpulan bahwa Anies akan merubah banyak sekali kebijakan-kebijakan yang sudah Ahok buat. Di awal-awal, saya mengira Anies hanya ingin berusaha terihat baik kepada warga dengan mengabulkan permintaan warga.

Anies seperti hanya ingin berusaha terlihat berbeda dengan Ahok. Malu dong kalau jadi gubernur tapi tidak punya inovasi.

Anies harus merubah kebijakan-kebijakan pak Ahok. Sayangnya, Anies gak bisa melihat kebijakan mana yang perlu diganti serta yang tidak perlu diganti.

Parahnya, kebijakan yang sudah nyata sangat baik justru dihapuskan. Awal mula saya mengira seperti itu. Namun belakangan saya memiliki kesimpulan yang lain.

Beberapa kebijakan Ahok yang sudah sangat baik, yang kemudian dirubah dan bahkan dihapus oleh Anies diantaranya mekanisme pengaduan warga di Balai Kota, KJP, serta kewajiban membuat LPJ dana operasional RT/RW. Padahal, kebijakan tersebut sudah baik dan tidak mendesak untuk dirubah.

Anies merubah mekanisme pengaduan warga di Balai Kota. Warga tidak bisa lagi bertemu langsung dengan Anies maupun Sandi dengan kebijakan baru ini.

Anies juga merubah KJP menjadi KJP Plus yang membuat orang tua murid diperbolehkan memanfaatkan dana KJP untuk keperluan lain. Belakangan, para orang tua murid mulai rewel karena KJP macet dan jumlahnya berkurang.

Terbaru, Anies awalnya mengatakan bahwa akan menaikkan jumlah dana operasional RT/RW dan menghapus kewajiban LPJ. Belakangan, pernyataan Anies diluruskan oleh Kepala Biro Tata Pemerintahan DKI Jakarta, Premi Lasari bahwa kewajiban LPJ tetap ada, hanya saja disederhanakan.

Alasan Anies di awal karena banyak ketua RT/RW mengeluhkan kewajiban tersebut. Padahal, sebenarnya alasan penyederhanaan LPJ tersebut karena dirinya ogah kerja mengawasi LPJ yang jumlahnya ribuan tersebut.

Anies mengatakan, laporan pertanggungjawaban (LPJ) dana operasional RT/RW dengan sistem yang selama ini diterapkan Pemprov DKI Jakarta selalu menumpuk. Hal itu menjadi salah satu alasan Anies mengubah mekanisme LPJ dana operasional tersebut.

"Kita tahu di Jakarta hari ini ada 30.407 RT dan 2.732 RW. Jadi, total RT/RW itu 33.139. Pelaporan-pelaporan yang dilakukan menumpuk dalam kenyataannya," ujar Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Kamis (7/12/2017).

Kita anggap bahwa apa yang Anies katakan benar. Katakanlah pekerjaan mengawasi LPJ dari puluhan ribu RT/RW adalah pekerjaaan yang sangat memberatkan. Anies bahkan sampai bingung cara mengawasinya bagaimana. Jujur saya merasa pernyataan ini tidak pantas diucapkan oleh seorang gubernur.


Sungguh memalukan ketika seorang gubernur menanyakan cara mengawasi LPJ dari ribuan RT/RW yang jelas-jelas telah dilaksanakan oleh Ahok. Mengapa Anies tidak bertanya ke Ahok bagaimana cara menyelesaikan pekerjaan itu?

Sungguh sangat berbeda sikap yang ditunjukkan oleh Anies dan Ahok. Ahok bekerja dengan gigih, tulus, ikhlas, tidak takut capai demi warga DKI. Apa pernah kita mendengar Ahok mengeluhkan pekerjaannya?

Ahok tak peduli dengan tubuhnya yang tanpa lelah melayani warga secara langsung di Balai Kota. Mungkin apa yang dikerjakan Ahok mendapat ridho Tuhan sehingga Ahok terus diberi kesehatan oleh Tuhan. Tuhan juga menganugerahkan kecerdasan bagi Ahok sehingga mampu memberikan solusi cerdas secara langsung kepada setiap warga yang mengeluhkan permasalahannya.

Ahok tak sekalipun mengeluhkan pekerjaannya mengawasi LPJ dari puluhan ribu RT/RW. Ahok siap melakukan pekerjaan itu karena itu sudah menjadi amanah yang harus dia jaga dengan penuh tanggung jawab. Bagi Ahok, pekerjaan yang berat dalam memimpin DKI adalah sudah menjadi konsekuensi atas jabatan gubernur yang dipilihnya.

Sungguh bertolak belakang dengan Anies. Sederet fakta-fakta tersebut membuat saya punya kesimpulan lain mengapa Anies merubah kebijakan Ahok yang sebenarnya sudah baik dan tidak perlu dirubah.

Kesimpulan saya, Anies ogah kerja ogah capek seperti halnya Ahok. Anies tidak mau bekerja sekeras Ahok melayani warga di Balai Kota secara langsung, serta mengawasi LPJ dari puluhan ribu RT/RW. Saya berkseimpulan kebijakan Anies merubah kebijakan adalah untuk menutupi keenggannya bekerja keras dan capek seperti yang telah Ahok lakukan.

Orang-orang yang tidak tulus dalam bekerja memang tidak mau kerja keras, tidak mau capek. Anies tidak tulus menjadi gubernur DKI jika harus bekerja sekeras Ahok.

Anies akan tulus menjadi gubernur DKI jika dengan jabatannya itu, namanya terus meroket, elektabilitasnya terus naik, citranya semakin harum, gengsinya semakin tinggi, serta syahwat dan ambisi politiknya terlampiaskan. Program OK OCE Sandi nampaknya sangat tepat untuk menggambarkan kondisi Anies-Sandi yang ogah kerja capek seperti Ahok.


Share:

Dear readers, after reading the Content please ask for advice and to provide constructive feedback Please Write Relevant Comment with Polite Language.Your comments inspired me to continue blogging. Your opinion much more valuable to me. Thank you.