Banjir Kotanya, Kelelep Warganya, Ahok Juru Kuncinya, Piye Kabare?

No Comments
Banjir Kotanya, Kelelep Warganya, Ahok Juru Kuncinya, Piye Kabare?


Www.hoyajp.comBanjir yang tidak sampai sejam mengguyur Jakarta, membuat sebagian daerah jalan protokol lumpuh, karena tingginya genangan. Banjir Jakarta, sudah bukan rahasia lagi, memang secara tahunan terjadi, dan sudah lumrah. Setidaknnya setahun sekali, selama satu minggu, tujuh hari, Jakarta harus lumpuh, karena tergenang di berbagai tempat. Nostalgia yang terlalu cepat dirasakan lagi oleh warga Jakarta.

Setelah tiga tahun terakhir Jakarta mulai berbenah dan air bisa dilokalisir dengan baik, ternyata sekarang air tersebut mulai kembali ke pemukiman, jalan-jalan protokol besar, bahkan tempat yang sudah tiga tahun tidak terkena banjir, yakni Kuningan-Rasuna Said, sekarang terendam. Bahkan tidak tanggung-tanggung, ikon Jakarta, yakni Bundaran Hotel Indonesia, pun terkena banjir.

Kota Jakarta, ibu kota dari negara kepulauan terbesar di Indonesia, yang dikelilingi oleh air, ternyata masih kurang puas untuk mengokupasi air. Air yang mengisi kira-kira dua pertiga negara Indonesia, harus masuk ke Jakarta.

Padahal selama ini kita tahu bahwa juru kunci banjir Jakarta, yakni Ahok sudah susah payah mengatur air, agar tidak masuk ke dalam Jakarta, yang memang merupakan cekungan. Bahkan tidak sedikit daerah Jakarta yang lebih rendah dari permukaan air laut. Maka peranan pompa sudah menjadi peranan yang sangat vital dalam mengelola air banjir.

Turap-turap kali dibuat lebih tinggi, permukaan kali diperdalam agar volume air dapat ditampung lebih banyak. Lantas bagaimana respons Anies Baswedan? Ia malah melakukan retorika tentang vertical drainage. Apakah konsep tersebut berjalan dengan baik? Ah, jika saya boleh katakan di hadapan muka Anies sedekat-dekatnya, saya akan mengatakan….

Makan tuh vertical drainage!


Warga yang menjadi korban, kemacetan terjadi dimana-mana karena mobil tidak berani melintas, dan pada akhirnya harus mengalami kerugian secara finansial, semua akan dirasakan warga. Akibat dari sepasang gubernur dan wagubernur yang tidak becus mengelola pompa, warga lagi-lagi menjadi korbannya. Namun 58 persen warga tentu akan nrimo, karena mereka sudah menerima janji sorga. Hahaha. Buat apa kaya di dunia, jika sorga pun sudah dalam genggaman?

Fakta bahwa sang gubernur dan wagub yang tidak becus ternyata tertutupi dengan opini bahwa mereka seiman. Asal seiman rasanya sudah cukup. Jika warga Jakarta kelelep, dan tersenggol tiang listrik yang konslet, mereka langsung bertemu dengan puluhan bidadari. Itulah janji mereka.

Jadi JKT 58 adalah warga yang cenderung diam dan nrimo. Mereka pada hakekatnya tidak bisa apa-apa, karena mereka sejatinya kelompok nasi bungkus, yang surganya seharga nasi bungkus.

Selain vertical drainage, gubernur Anies pun mengatakan solusi banjir adalah duduk bersama. Buat apa lelah-lelah seperti Ahok dalam sibuk pontang panting sana-sini untuk memastikan Jakarta bebas banjir, dengan mengecek ketersediaan listrik untuk memompa air, ketika duduk bersama saja sudah beres?

Solusi mencengangkan Anies, rasanya tidak efektif, karena dengan duduk bersama, Anies malah mengatakan bahwa hujan adalah berkah dari Tuhan yang diturunkan ke tanah. Ngakak! Hahaha! Jawaban macam apa itu? Jawaban orang yang lari dari tanggung jawab, dan mau menganggap Tuhan bersalah atas banjir Jakarta, begitu Anies?

Mau tahu lagi jawaban Sandiaga Uno mengenai pohon-pohon yang tumbang? Ia malah menyalahkan komunitas pecinta pohon.

"Ya kalau pohon tumbang itu topping off. Kalau misal agak dimakan umur, yang ada rayap segala macam di-chop. Problemnya kemarin ini kita banyak resistensi dari komunitas yang menginginkan pohon-pohon lebih baik diselamatkan…

Tapi dengan cuaca sekarang ini kita enggak bisa lagi, karena bisa membahayakan orang lain… Kami harapkan pengertian dari teman-teman komunitas pencinta pohon untuk bersama-sama kita, karena satu nyawa itu harus betul-betul dijaga jangan sampai ada kecelakaan karena pohon tumbang dan antisipasi selain penguatan ya harus di-chop," kata Sandiaga di Balai Kota, Senin (11/12/2017).

Mengapa si wagubernur, bukan wahgabener Sandiaga tidak meminta maaf atas kebodohan dan kelalaian pemprov dalam mengatur pohon? Mengapa malah menyalahkan orang-orang lain? Apakah ini memang strategi Anies Sandi agar segera dipecat, dan merasa dizalimi oleh Pak De Jokowi? Jika dipecat, setidaknya mereka punya amunisi untuk mengulang sejarah SBY, yang pada saat menjadi menteri, dianggap dizalimi oleh Megawati.

Ah cara kuno itu, rasanya tidak mempan bagi Jokowi, karena Jokowi adalah orang yang belajar sejarah, bukan mengulang sejarah banjir dari para pendahulunya.

Betul kan yang saya katakan?


POKER ONLINE INDONESIA TERPERCAYA - AGEN RESMI IDNPLAY DEWA POKER88 ONLINE INDONESIA
HOYAJPT.com Hadir dengan Hadiah JACKPOT TERBESAR dan PERTAMA di INDONESIA. HoyaJpt.com merupakan agen poker online terbesar untuk Anda semua pecinta permainan kartu poker online yang khususnya berada di INDONESIA. Dengan sistem teknologi baru dan server kecepatan tinggi akan membuat permainan poker Anda lebih seru dan menarik bersama teman-teman Anda maupun saingan Anda. Cukup lakukan Pendaftaran, Login dan langsung sudah dapat bermain TANPA harus download. HoyaJpt.com dengan encrypsi server yang tinggi akan menjamin keamanan data dari para member. Raih Hadiah Jackpot RATUSAN JUTA per harinya. Jika ada pertanyaan, silahkan hubungi kita di Livechat yang kami sediakan.

HOYAJACKPOT | POKER ONLINE INDONESIA TERPERCAYA | SITUS POKER ONLINE INDONESIA


SHARE:

Dear readers, after reading the Content please ask for advice and to provide constructive feedback Please Write Relevant Comment with Polite Language.Your comments inspired me to continue blogging. Your opinion much more valuable to me. Thank you.