Telak, Pendiri Presidium 212 Minta Rizieq Berani Dan Teladani Sikap Kesatria Ahok

No Comments
Telak, Pendiri Presidium 212 Minta Rizieq Berani Dan Teladani Sikap Kesatria Ahok


Www.Royalflush88.com - Sudahlah Rizieq Shihab, hiduplah tenang selamanya di Tanah Suci, tanah yang paling bagus untuk bertobat..
Tidak usah lagi pulang ke Indonesia.... tinggal gratis makan, minum, tidur, kelonan sama bini semua sudah disediakan..... "Maka, nikmat Tuhan-Mu yang manakah yang engkau dustakan?" (QS Ar-Rahmaan: 13)

Faisal Assegaf pendiri Presidium Alumni 212 blak-blakan meminta agar Rizieq Shihab harus berani menghadapi proses hukum yang menunggunya di Tanah Air. Bahkan lebih jauh lagi menurut Faisal, Rizieq harus meniru sikap kenegarawanan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dalam menghadapi kasus hukumnya.

"Jiwa kesatria Ahok mesti diteladani oleh Habib Rizieq. Ada kalanya kita mengambil pelajaran dari musuh kita," ujar Faisal saat menjadi pembicara dalam diskusi bertema 'Kedatangan Habib Rizieq dan Potensi Gaduh di Tahun Politik' di Jakarta, Sabtu (17/2) seperti dilansir Republika : Presidium Alumni 212: Habib Rizieq Harus Belajar dari Ahok.

Dibandingkan dengan tokoh yang pernah menjadi target penggulingan oleh Rizieq sendiri itu sangatlah menusuk dan menyakitkan. Ahok dianggap jauh lebih gentleman, ksatria dan punya sikap kenegarawanan. Mau ditaro di mana nih mukanya kalau dibandingkan blak-blakan oleh pendukungnya sendiri!.

Nggak enak banget jadinya, kalau Rizieq pulang ke Jakarta dan berani menghadapi sidang, maka orang akan menyoroti,”Nah, tuh kan Rizieq akhirnya mengikuti jejak Ahok,” haha. Tapi kalau nggak pulang-pulang, lagi-lagi Ahok yang dijadiin acuan,”Tuh, Ahok lebih gentleman dan punya jiwa ksatria!”. Pulang kena nggak pulang tetap kena!

Ungkapan Faisal justru semakin mengungkapkan kualitas dan kelebihan Ahok yang tak dimiliki oleh Rizieq. Pedih kalau semakin dikupas lebih dalam maka Ahok akan semakin bersinar dan makin menenggelamkan Rizieq. Berat nih.

"Kalau kita berani menuduh Ahok kafir, tapi fakta menunjukkan bahwa orang yang kita tuduh kafir itu tidak menggunakan ribuan pengacara ataupun massa, tapi menggunakan hak konstitusinya, hak sebagai warga negara," ucap Faisal.

Ahok di kalangan kubu kelompok 212 justru menjadi target utama dan sasaran untuk digulingkan atau dipenjarakan. Tapi ternyata diam-diam maupun secara terbuka sikap Ahok malah menuai simpati mereka dan secara jujur mereka mengakui jiwa ksatria dan kenegarawanan Ahok.

Bayangkan apresiasi atau pujian yang singkat, padat dan mendalam keluar dari kubu yang paling keras mengecamnya. Justru pujian dari musuh itu lebih berbobot dan berkualitas karena pada akhirnya mereka mampu berbicara dengan jujur dan blak-blakan.

Pujian yang keluar dari Pak Faisal Assegaf menunjukkan cahaya Ahok tak pernah pudar seperti prediksi banyak orang. Justru Ahok makin bersinar dan berkibar bahkan di kalangan kubu lawannya.

Kendati dipenjarakan, Ahok sudah meninggalkan jejak standar sikap dan jiwa ksatria dan kenegawaran yang sulit dikejar dan digapai oleh musuh-musuh besarnya. Jejak demi jejak Ahok di Ibu Kota bukan hanya pembangunan atau program tapi model dan teladan hidup serta karakter yang sangat kuat.

Ahok secara konsisten menunjukkan jiwa kenegarawanan yang tinggi, taat pada konstitusi dan hukum. Sebagai pejabat nomor 1 DKI dia tak pernah mangkir sekalipun atau berkelit dari panggilan pengadilan. Bandingkan Anies mangkir sidang 3 kali dalam kasus ujaran pribumi di PN JakPus, sama dengan wagubnya mangkir awal Februari lalu!

Ahok menjalani semua sidang tanpa absen dan tak ada niat sedikitpun melarikan diri dari sidang atau menghalangi dan kabur dari hukuman penjara. Sikap dan gesturnya dalam menghadapi putusan Hakim yang jauh lebih berat dari tuntutan Jaksa Penuntut membuat lawan-lawannya pun ikut respek.

Mereka tadinya mengira bahwa Ahok bakal melakukan tindakan-tindakan yang akan melawan proses hukum. Nyatanya Ahok menunjukkan kepatuhan da keloyalan yang tanpa cacat. Di satu sisi lawannya mengecam tapi akhirnya mereka angkat topi dan angkat suara membela Ahok.

Keberanian dalam wujud jiwa ksatria Ahok ini akhirnya menjadi acuan alias standar yang terus dipakai tokoh-tokoh di negeri ini termasuk Kepolisian untuk menghimbau Imam Besar FPI agara meniru sikap Ahok untuk secepatnya pulang kampung ke Jakarta ini.

Pernyataan Faisal Assegaf makin menyudutkan kubu Rizieq dan pendukung kerasnya. Terutama menurutnya, kabar kepulangan Rizieq Shihab ke Tanah Air seharusnya tak menimbulkan gaduh dan dipolitisir.

Ini suatu peringatan keras dari Faisal. Jika isu kepulangan Rizieq Shihab ini digulirkan untuk memecah kebangsaan dan kegaduhan ditahun politik, Presidium 212 siap berdiri di depan untuk melawannya.

Wah gawat, kubu Presidium 212 ternyata tak selalu sejalan dengan araha dan kebijakan dari Imam Besar FPI ini beserta kubu pendukung kerasnya. Faisal menjadi tokoh yang malah melawan arus dan tak mau kehadiran Rizieq makin memperkeruh keadaan bangsa ini. Nah, gitu dong Pak!

Faisal berpendapat, kepulangan Rizieq Shihab seharusnya untuk menyelesaikan proses hukumnya. Sederhana saja tujuannya. Lagi-lagi tak ada agenda lain yang dilihat Faisal selain tuntaskan kasusnya terlebih dahulu.

Kini mulai muncul kebenaran yang makin menyibak kubu 212 untuk memikirkan kepentingan yang lebih luas yaitu untuk menjaga NKRI atau malah membela ulama yang terjerat kasus yang menghebohkan itu.

Di tempat yang sama, Tokoh Intelektual Muda NU, Zuhairi Misrawi juga mengatakan, hal senada. Mizrawi juga meminta agar Habib Rizieq meniru sikap kesatria Ahok yang berani menghadapi kasusnya di pengadilan, dugaan chatpornografi di situs baladacintarizieq.

"Terkait dengan kepulangan Habib Rizieq, saya pribadi menurut saya, saya setuju bahwa Habib Rizieq harus meniru Ahok saja. Tidak perlu mengerahkan massa, hadapi dengan kesatria di pengadilan. Dan kita harus menerima apapun keputusan dari pengadilan," Kata Zuhairi.

Yah, lagi-lagi Ahok yang menjadi acuan. Akitnya tuh di sini. Balada cinta itu memang menjadi karma mengerikan bagi Imam Besar FPI ini. Tak ada cara lain untuk menyelesaikannya selain harus berani menghadapi kenyataan dan lagi-lagi,”Tirulah Ahok.”


SHARE:

Dear readers, after reading the Content please ask for advice and to provide constructive feedback Please Write Relevant Comment with Polite Language.Your comments inspired me to continue blogging. Your opinion much more valuable to me. Thank you.