Arab Saudi Terapkan “Miskinkan” Koruptor, Ahok Benar,Indonesia Kapan??

No Comments


Www.sobatpkr.comTentu saja ketika saya mengucapkan konsep memiskinkan koruptor Ahok bukan berarti ini adalah 100 persen konsep Ahok.

Saya sendiri sebenarnya sudah lama mendengarkan konsep ini, tetapi tidak bisa menemukan siapa yang pertama kali mengucapkannya, bisa saja Ahok karena dia yang paling ngotot dengan UU pembuktian harta terbalik para pejabat waktu di Komisi II DPR.

Kalau ada yang bisa menemukan jejaknya maka saya akan dengan senang hati menambahkan siapa pemberi konsep pertama tersebut. Lalu mengapa saya mengatakan bahwa ini adalah konsepnya Ahok??

Karena jujur saja, konsep memiskinkan ini sangat keras dan tegas serta bahkan dengan sangat ngototnya Ahok menerapkannya. Bahkan Ahok sudah menyatakannya dengan tegas, kalau dia punya kuasa akan memiskinkan para koruptor.

Mungkin saja, karena ketegasannya inilah Ahok pada akhirnya tidak disukai oleh para politisi, koruptor, dan mafia. Bayangkan saja kalau Ahok benar-benar berkuasa sebagai Presiden??

Bisa benar-benar miskin itu semua koruptor. Daripada habis, maka mereka bersama-sam hancurkan Ahok di Pilkada Jakarta dan memunculkan isu SARA dan Politik Identitas demi menjegal Ahok.

Untuk hal menjegal Ahok, jangan pikir ini hanya berbicara tentang Gubernur Jakarta, ini berbicara tentang Ahok yang memang jalannya akan menjadi Presiden. Para mafia, koruptor dan politisi berusaha menggagalkan nubuatan Gus Dur yang katanya tidak pernah meleset kalau memberikan nubuat. Benarkah??

Entahlah, tetapi kalau saya boleh memilih, orang seperti Ahok ini akan memberantas semua mafia dan koruptor. Sayangnya, rakyat Indonesia masih banyak yang gampang dibodohi dan ngebet masuk sorga.

Hebatnya, konsep Ahok ini entah darimana terdengarnya atau memang konsep ini juga sudah mendunia, ternyata sedang diterapkan oleh pemerintahan Arab Saudi.

Konsep memiskinkan ini sebenarnya hanya konotasi saja, tidak miskin-miskin amat pada akhirnya, tetapi kalau dibandingkan dengan dirinya saat hidup berlimpah uang korupsi pasti rasanya bagi mereka akan sangat miskin.

Pemerintahan Arab Saudi yang baru-baru ini menangkap beberapa pangeran, para menteri kabinet serta pengusaha dan pegawai pemerintah senior yang melakukan tindak korupsi, sedang melakukan negoisasi kepada beberapa koruptor.

Negoisasi ini adalah sebuah kesepakatan dimana mereka akan dilepskan jika menyerahkan hasil korupsi mereka.

Seorang pengusaha menyebut dia menyerahkan puluhan juta riyal setelah menandatangani perjanjian tersebut. Seorang mantan pegawai pemeritahan senior juga ikut mengungkap bahwa dirinya telah menyerahkan 4 miliar riyals atau setara dengan 1 miliar dollar Amerika. Dan mereka ini akhirnya dilepaskan.

Dari kesepakatan yang akan dilakukan, menurut hitungan Tempo.co, pemerintahan Arab Saudi berpotensi mendapatkan 7.500 triliun. Jumlah yang sangat besar bukan?? Padahal kalau dipenjara dan mereka tetap menyimpan kekayaan hasil korupsinya, maka tidak ada keuntungan apapun bagi negara.

Apalagi kalau dihukum mati, negara cuman dapat mayat tetapi hartanya masih terus dinikmati oleh keluarganya.

Hal inilah yang sangat tegas ingin diterapkan Ahok. Dia menolak koruptor dihukum mati, tetapi dia lebih setuju kalau mereka dimiskinkan. Harta dan kekayan yang adalah hasil korupsi harus diambil negara.

Atau kalau perlu seperti Arab Saudi, melakukan kesepakatan dalam jumlah tertentu demi kebebasan mereka.

Apakah ini akan menimbulkan efek jera?? Sebenarnya apapun yang dilakukan, kalau sudah bajingan tetap saja bajingan, tetapi hal ini setidaknya menyelamatkan banyak uang negara.

Dan bayangkan kalau ini dilakukan?? Infrastruktur akan banyak bisa dibangun kembali setelah mangkrak karena uangnya dikoruspi.

Kalaulah Indonesia berani dan sudah menerapkannya di kasus E-KTP, lebih dari 2 triliun uang negara bisa diselamatkan. Dan itu bisa digunakan untuk membangun infrastruktur. Tetapi apakah para stakeholder negara ini mau sepakat??

Sayangnya, tidak. Dalam RUU KUHAP, hal ini sepertinya akan dijegal untuk masuk dalam UU KUHAP Indonesia. Siapa lagi yang punya kepentingan kalau bukan pro koruptor dan mafia.

Lalu kapan Indonesia akan bisa seperti Arab Saudi?? Tunggu Ahok jadi Presiden. Habis itu semua mafia dan koruptor. Tetapi apakah mereka rela??

Tentu tidak. SARA akan kembali dipakai menjegal Ahok. Karena bukan apa-apa, Ahok ini kalau sudah jadi Presiden maka kiamat bagi para mafia dan koruptor. Tidak percaya?? Lihatlah sekarang kondisi Jakarta tanpa Ahok.

Jadi, kalau Arab Saudi bisa dapat 7.500 triliun dari koruptor, Indonesia kapan??

Salam BTP.

SHARE:

Dear readers, after reading the Content please ask for advice and to provide constructive feedback Please Write Relevant Comment with Polite Language.Your comments inspired me to continue blogging. Your opinion much more valuable to me. Thank you.