Www.sobatpkr.com - Pertanyaan apakah Anies mampu memimpin Jakarta terjawab sudah. Anies ternyata mampu memimpin Jakarta sehingga semua pihak berbahagia. Penjabat senang karena bisa berpesta pora. Anggota DPRD senang karena ‘keberpihakan’ Warga senang karena sudah masuk surga (senangnya di surga ya, bukan di dunia ini)
Anggaran Rancangan APBD 2018 membengkak luar biasa segede bakpao hingga mencapai Rp 77,11 trilyun. Dana itu meningkat 9,8 persen jika dibandingkan tahun sebelumnya. Sangat drastis. Di tahun 2017, APBD Perubahan disepakati pada angka Rp 70,19 trilyun.
Lantas, dana ini dipakai untuk siapa? Untuk rakyat la!!! Penjabat dan anggota DPRD kan juga rakyat. Kasihan mereka sudah puasa 5 tahun. Anggaran UPS alias USB sudah digagalkan oleh Ahok. Dana tak jelas dipotong sana-sini. Ini kan sudah tidak berkepripenjabatan.
Mari kita lihat seberapa amsiong-nya APBD Jakarta dibawah Anies-Sandi :
1.Perbaikan kolam air mancur seharga Rp 620.715.162.
Dengan rincian Rp 11.388.740 untuk membeli bibit bunga yakni kamboja merah, puring bor, pohon pucuk merah dan rumput gajah mini. Sisanya, untuk pemeliharaan mesin pompa, pemeliharaan jaringan teknologi informasi, pemeliharaan gedung, pengadaan mesin pompa, pengadaan konstruksi reservoir hingga pengadaan tanaman.
2.Anggaran Pengendalian Hama Terpadu Gedung Komplek Balai Kota dan Rumah Dinas Pimpinan Provinsi DKI Jakarta sebesar Rp 280.373.702 dari yang sebelumnya sebesar Rp 266 juta.
Anggaran tersebut akan digunakan untuk penyediaan penyemprotan untuk pengendalian pest control atau pembasmi serangga dan rodent control atau pembasmi tikus sebesar Rp 103.356.000 dan untuk perangkat lem tikus sebesar Rp 1.134.302.
Jadi, akan dibeli pembasmi serangga dan pembasmi tikus dengan biaya mencapai 103 juta. Entah apa jenis serangga dan tikus yang akan dibasmi. Belum lagi biaya lem tikus sebesar 1,1 juta. Ini lem tikus atau lem setan kualitas industri??
3.Dana hibah untuk sejumlah Kepala Badan/Lembaga/Organisasi Swasta/Organisasi Masyarakat tahun 2018 sebesar Rp 1,7 triliun. Dana itu akan dibagi untuk Komando Resimen Mahasiswa (Menwa) sebesar Rp 1 miliar dan Laskar Merah Putih Rp 500 juta.
Ini yang paling bahaya. Anies bukan menang, tapi ‘dimenangkan’ dengan berbagai taktik SARA hingga taktik mayat. Bisa saja dana sebesar ini merupakan ‘cipratan’ balas budi karena sudah memenangkan Gabener seiman.
Bengkaknya APBD ini tentu saja bukan merupakan kebetulan semata. Seorang anggota DPRD menyebutkan kenaikan itu untuk 'memenuhi dahaga para anggota dewan yang selama ini pendapatannya dikebiri pemerintah provinsi'. "Semuanya lapar dan haus," katanya, kepada BBC Indonesia.
Lihat kan? ‘Lapar dan haus’!!! Setelah puasa ya wajib makan sepuasnya. Sudah ada Gabener yang ‘berpihak’ kok. Masa bodoh dengan rakyat yang dijanjikan surga. Yang dijanjikan surga kok, bukan Jakarta. Mau banjir, mau macet yang penting bagi-bagi kue!
Lihat saja kenaikan anggaran yang sungguh fantastis ini :
1.Pengelolaan website DPRD Provinsi DKI Jakarta
Naik 1695%, dari 31 juta menjadi 571 juta
2.Pembahasan Panitia Khusus dan Kepanitiaan Lainnya
Naik 1220%, dari 2,2 M menjadi 29,2 M
3.KunjungaKerja Komisi-Komisi DPRD Provinsi DKI Jakarta
Naik 1125%, dari 8,8 M menjadi 107,8 M
4.Penggantian Insidentil Sipil Gedung
Naik 850%, dari 201 juta menjadi 1,9 M
5.Pengadaan Peralatan / Perlengkapan Kerja
Naik 544%, dari 682 juta menjadi 4,3 M
Belum lagi sumber informasi dari BBC Indonesia di DPRD DKI mengatakan setiap kali rapat, nantinya anggota dewan akan mengantongi Rp350 ribu. Juga akan ada aturan yang membatasi maksimal seorang anggota DPRD tiga kali rapat dalam sehari.
Termasuk soal kunjungan kerja. Menurut dia, uang saku tiap anggota DPRD setiap harinya dalam kunjungan kerja adalah Rp4 juta. "Kunjungan kerja akan ada setiap akhir pekan," kata dia.
Mantap sekali memang hidup para penjabat DKI sekarang. Ahok sudah pergi, Anies yang murah hati dan dermawan begitu memanjakan para anggota DPRD.
Kita harap saja KPK segera menginvestigasi fenomena APBD DKI yang bengkak ini. Jangan sampai nanti amsiong betulan.
Kita nantikan saja entah dagelan apalagi yang akan dilakukan Anies-Sandi. Di jaman Ahok kita menjadi geram karena melihat betapa banyaknya korupsi yang terjadi.
Di jaman Anies kita tertawa karena tidak menyangka akan ada Gabener yang bisa sekoplak ini.
Slogan yang cocok untuk jakarta sekarang adalah : 'Maju Kotanya, Bahagia Pejabatnya, Apes Rakyatnya, Amsiong APBDnya'
SHARE:
Dear readers, after reading the Content please ask for advice and to provide constructive feedback Please Write Relevant Comment with Polite Language.Your comments inspired me to continue blogging. Your opinion much more valuable to me. Thank you.